Rabu, 30 September 2009

DUNIA KU YANG HILANG DAN SEBERCAK HARAPAN

hari hari ku lewati, seakan waktu cepat berlalu . saat aku duduk dan memandang hamparan sawah ku nyalakan sebatang rokok ku hisap dalam dalam. ku hembuskan nafas bercampur asap rokok. ku melihat seorang petani tua yang sedang mengelilingi pematang sawah yang batang padi menguning karena layu dan ku renungkan, sungguh hidup di dunia ini terasa berat .saat ini persaingan hidup sangat lah susah, persaingan untuk hidup terasa sulit segala cara untuk mengais rizki, pun di halal kan manusia.

Saling berlomba lomba memperebutkan harta , derajat, pangkat dan kedudukan namun mereka lupa apa, dan siapa ,untuk apa mereka hidup di dunia.aku merasa ada perubahan dalam hidup bermasyarakat. DUNIA KU YANG HILANG ,saat ini pun ku rasa hidup di desa, kini pun penuh degan aturan-aturan gak jelas bagiku sangat membuat pusing, wong tani san soyo rekoso mong arep tuku rabuk we angel mas (orang tani mau beli pupuk pun sukar mas) dan betapa menderitanya petani (meso angel le garap sawah sak iki panen mung setitik , ke poro ora panen ) kerja di sawah sekarang susah kadang panen nya hanya sedikit kadang malah enggak panen . aku berpikir betapa susah untuk mengais rizki yang halal \bagi orang orang kecil.

CELOTEH PETANI TUA

Detik waktu terus berjalan silih berganti gelap dan terang,

saat ku pandang bentang padi yang layu tak berkembang

Suka dan duka tangis dan tawa bagai lukisan Seribu mimpi.
berjuta sepi Hadir bagai teman sejati

Di antara pematang sawah lelahnya jiwa

lelahnya jiwa si tangan tangan tua

Dalam resah air mata tergores di pipi
lelah terasa saat jiwa jiwa yang rapuh
mengapai mimpi

saat ku pandang pematang sawah yang kering kerontang

segumpal harapan secarik kehidupan terbentang
saat ku telusuri pematang kehidupan
bagai Sang Kekasih menunggu sang pujaan
(CORETAN KBL)


Memang saat ini para petani amat banyak coban dan masalah yang menimpa mereka dari faktor pembibitan pempukkan dan masalah perawatan dan pengairan, hingga masalah penjualan panen.dahulu hidup di desa sangatlah nyaman. suasana yang dahulu sudah hilang di telan zaman pola pikir masyarakatnya pun sudah berbeda tak seperti dahulu lagi DUNIA KU YANG HILANG beban Sosial dan ekonomi masyarakat desa sangat berat, sementara sumber penghasilan sebagai petani tidak memadai.

Hidup petani hanya sekedar numpang hidup, sarana produksi semuanya mahal, kendala dan tantangan untuk mengapai kehidupan yang lebih baik pun beragam ya , alam, modal, skill, sistem perdagangan komunitas pertanian yang tidak memihak petani. Jadi pendek kata hidup petani ya Hidup enggak mati pun enggan sekedar menunggu umur untuk menghadap SANG PENCIPTA, jangan harap bisa hidup layak
.

6 komentar:

  1. bukan hanya petani yang merasakan ini, para buruh pabrik, buruh tani dan banyak lagi..., bahkan mereka sudah sulit untuk bermimpi

    BalasHapus
  2. Miris memang... kmaren orangtua saya (petani juga) minta dikirimi duit buat belanja seminggu.... gak bisa jemur padi, hujan terus

    tapi itu belum seberapa sih, masih bisa berharap "mentari kan bersinar lagi"

    BalasHapus
  3. Saya baru membaca "Negeri 5 Menara" karangan A. Fuadi yang lulusan Pondok Gontor. Tulisan tsb sangat menginspirasi kehidupan.
    Juga tentang mantera sakti " Man jadda wa jada" yang selalu ditiupkan di pondok tsb, yang kalau kita bersungguh-sungguh, selalu ada hasil memadai, dan Tuhan akan mendengar seruanmu. Juga buku "The Alchemist" yang intisarinya mirip.

    Dalam kehidupanku, banyak terjadi kebaikan, kakek nenek berasal dari petani, mesti kerja keras jika ingin anak-anaknya sekolah. Ayah bekerja sambil sekolah. Demikian juga aku, saat mahasiswa juga ada pekerjaan sampingan...dan ini diterapkan pula pada anak-anakku.
    Petani yang bahagia, adalah petani yang bekerja keras dan tahu tujuan hidupnya, dan setelah usaha keras tsb, tentu jangan lupa doa. Dengan berpikir positif, kita akan mendapatkan hasil yang baik, walau hasilnya belum sesuai keinginan. Bukankah kita maju karena diawali oleh mimpi?

    BalasHapus
  4. suryaden keadaan yang memaksa bos

    Bandit Pangaratto iya mas walau pun ke keadaan sesulit apa pun kita masih bisa berharap dan berusaha untuk meraih yang terbaik


    edratna maka sih bun atas masukkan nya

    BalasHapus
  5. mudah mudahan pemerintah mau melihat jeritan kita ya

    BalasHapus
  6. cuma bisa bantu dengerin aja tapi lom bisa ngebantu secARA NYATA, HUFF

    BalasHapus

InnocentYellSmileWinkCryCoolFrownKissLaughingSurprisedSealedEmbarassedMoney mouthTongue outFoot in mouthUndecided