Senin, 21 September 2009

TRADISI GUNUNGAN SYAWAL KERATON YOGYAKARTA

Sebuah tradisi Prosesi Gerebeg Syawal dilakukan Keraton ngayogyakarto setiap pada tanggal 1 syawal Ratusan warga Yogyakarta merayah gunungan Gerebeg Syawal Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat. TRADISI GUNUNGAN SYAWAL KERATON YOGYAKARTA dan antusias ke percayan dan rasa religi rakyat yogyakarta terhadap keberadaan keraton yogyakarta sangat lah masih dijunjung tinggi oleh warga.
Sebelum prosesi gerebeg atau TRADISI GUNUNGAN SYAWAL KERATON YOGYAKARTA dimulai, Raja Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X biasanya menggelar acara ngabekten atau sungkeman untuk para abdi dalem laki-laki

Dalam acara gerebeg Syawal atau TRADISI GUNUNGAN SYAWAL KERATON YOGYAKARTA ini, keraton hanya kali ini mengeluarkan satu buah gunungan yakni gunungan lanang. Prosesi dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan ditandai bersiapnya delapan bregada prajurit keraton yang dipimpin adik Sultan, GBPH Yudhaningrat, di depan Bangsal Ponconiti. setelah mendapatkan perintah dari sultan proses kirap pasukan pun di mulai
Setelah semua prajurit bersiap di depan pagelaran, satu gunungan lanang dikawal prajurit Bugis dan Surokraso dibawa menuju Masjid Besar Kauman.
gunungan yang terbuat dari aneka sayuran dan hasil bumi itu pun di doa,kan ratusan warga sudah tidak sabar menunggu untuk memperebutkan gunungan yang terbuat dari berbagai hasil bumi dan sayuran.

Ngalap berkah warga yogyakarta pun punya anggapan dan kepercayaan bahwa degan memperebutka , TRADISI GUNUNGAN SYAWAL KERATON YOGYAKARTA mendapatkan sebagian dari bahan yang di pakai untuk gunungan akan mendapatkan berkah dari Tuhan sang kuasa atas bumi dan isinya .


Warga yang tidak mendapatkan sayuran atau bahan yang untuk membuat gunugan terpaksa hanya mencari sisa-sisa yang terjatuh di tanah. untuk di bawa pulang
antosias warga terhadap TRADISI GUNUNGAN SYAWAL KERATON YOGYAKARTA dan makna mengukapkan rasa syukur , ritual dan religi keraton yongyakarta terhadap sang pencipta kehidupan alam semesta .


TRADISI GUNUNGAN SYAWAL KERATON YOGYAKARTA atauTradisi grebek syawal merupakan simbol rasa syukur raja dan rakyatnya kepada Tuhan atas keberhasilan menempuh puasa selama sebulan penuh. warga percaya gunungan bisa mendatangkan berkah.

TRADISI GUNUNGAN SYAWAL KERATON YOGYAKARTA
nagara tentrem amargo poro satri, pendhita, ulama ,begi solat tahajud, awan sregep makaryo, sugeng riayadi, sedoyo kalepatan , kulo lan sedoyo tiang ing
Jogloabang Community nyuwon pangapura.
.

5 komentar:

  1. ikut rebutan nggak bro..
    met lebaran ya

    BalasHapus
  2. Sugeng Riyadi Ba'do mas... tradisi grebeg lambat laun tambah ricuh ya...padahal banyak orang2 yg dah sepuh juga yg pengen dapet tumpengannya...
    Tapi itulah kekuatan kepercayaan...
    salam kenal mas...

    BalasHapus
  3. saya belum pernah melihat grebeg syawal, ttp klo grebeg sekaten kraton surakarta bbrp kali waktu msh muda dulu ikutan ngalap berkah..

    tahun lalu (saya liat di tipi) pas rebutan gunungan banyak org tua yg pingsan krn kalah "kuat" dibandingkan anak2 muda.. gambar di atas membuktikan he..he..

    BalasHapus
  4. annosmile Oelil guskar suryaden
    sing jelas wis makan kupat nek ono lepat nyuwonpangapura

    BalasHapus

InnocentYellSmileWinkCryCoolFrownKissLaughingSurprisedSealedEmbarassedMoney mouthTongue outFoot in mouthUndecided