Wahai perempuanku Ku puja kamu seperti tak pernah kupuja hal lain.
wahai perempuanku
Dewa cinta pun pasti tersenyum sambil menggelengkan kepalanya mengetahui betapa aku memujamu dan masih ku ingat betapa merdunya suaramu saat kau mengucapkan namamu dengan sebaris senyuman di bibirmu.
perempuanku, aku sedang dalam perjalanan. Perjalanan menuju Satu-Satunya Tempatku Mengadu. Aku sudah berkali-kali mencoba mengadu dari sini, tapi tampaknya Ia tak mendengar. Aku juga sudah berteriak meminta pada langit mungkin tempat NYA berada
PEREMPUANKU
Wahai .Perempuanku
Duduk termagu saat ku menunggu
Bak aroma membius musim yang sendu
Kau telah mencuri dan membius hatiku
Mebujuk arah kaki melangkah
Menati dara cantikyang telah datang
Yang memancarkan pesona terang
Membangkitkan cinta dalam darah
Terasa dalam dahaga telah hilang tersiram seyum manismu
Di setiap detik dalam langkah hidup
Bak senggok emas dan berlian berkilau
Setiap detak jatung sekan menebar kiloan pesona hidup
Biarkan keangkuhan dan dosa
Bersatu dalam hina dan rasa
Cinta memang celaka
Ketika aku dan kamu menikmatinya
Dalam gelap mata sebagai manusia.
Ooh dalam sepi
Selalu ada misteri
Dalam misteri ada kamu
Dalam kamu ada cintamu
hm..siapa ya
BalasHapusLagi memuja dan memuji nih, sip lah :-D
BalasHapusups.. sapa tuh
BalasHapusMENANTI PUJAAN HATI....
BalasHapussalam sobat
BalasHapussemoga pujaan hati,,cepat mendampingi.
trims kunjungannya mas,,
tampilan baru entrinya bisa seperi ini ngeditnya.
keren,,
itu photo muda mudi ya? keren...
BalasHapuspuisi bagus...semoga maksud tersampaikan.
BalasHapusMANIS SEKALI YAA...
BalasHapusseneng yg dapat puisinya...
BalasHapusHhmmm... siapakah perempuan ini ? Aku ? hehehe.. tentu saja bukan yah..
BalasHapusperempuannya sebelah mana nih.. :)
BalasHapushe Tuhan mahatau segala sesuatu yang dikerjakan umatnya terimakasih buat sobat semuanya
BalasHapus