Sabtu, 23 Januari 2010

MENGGAULI KEPUASAN DI ANTARA NAFSU-NAFSU DUNIA


Malam begitu kelam terasa saat mendung hitam terbayang di lagit yang hampa,  terasa angin malam membayang dalam setiap hembusan di setiap kehidupan  insan di alam semesta ini.
tulang belulang terasa dingin, meskipun awan hitam telah berlalu,  sang dewa malam terasa  enggan bergeming dari singgasana peraduan malam.   binatang malam sekan ikut menemani peraduan sang dewa malam dan jerit
jangkrik tertatih seakan tau akan kesenduan hati ini .


jiwa pun terasa berat memikul beban nafas kehidupan ,  jalan berkelok dan berliku liku,  terjal penuh bebatuan pun tak dirasa demi mencari, seonggok butiran butiran pemuas diri.
dalam  mengumpulkan sisa-sisa kekuatan jiwa  yang mengalir dalam setiap hembusan nafas kehidupan dan setiap tetes darah yang mengalir disetiap sendi sendi urat nadi kehidupan jiwa ini.
seakan tau akan kerinduan pada sang alam,  yang pernah menawarkan seonggok kebahagiaan.
dan kini tinggal secercak keriduan akan kebahagiaan.

 Terasa dada  seakan  tak kuat menahan detak jantung yang berdetak semakin kuat dalam mengumpulkan  sisa kekuatan jiwa untuk menahan serpihan-serpihan rindu akan kebahagiaan.
dan butiran-butiran mutiara putih yang telah di berikan sang penguasa  terasa pahit dalam kunyahan - kunyahan  lidah kehidupan.
dan jiwa jiwa terasa seperi butiran butiran air embun yang berada dalam ranting ranting tumbuhan  yang ada dalam padang pasir yang tandus.
kekutan jiwa pun mulai melemah semakin terasa perih merintih saat air mata mulai menetes,  tatkala jiwa ini tak sadar terjun kedalam kubanggan duka
yang akan menutun kedalam sekerat hasrat yang tak terpenuhi,  sehigga terias kedalam gelembung-gelembung
nafas kerinduan untuk kembali kepada pemilik alam yang telah sekian lama sempat terlupakan, tersisih dari ajakan jeratan-jeratan setan untuk menistakan  ajaran-ajaran ke jalan sang penguasa alam

Kini jiwa ini mencoba tuk menggapai makna dari dawai-dawai sinar kehidupan tuk melihat lagi dunia yang dulu terasa indah, nikmat yang bertaburkan bunga bunga kehidupan
semua telah menjadi berarti dan jiwa ini seperti terlahir kembali dan rasa syukur itu tak henti melimpah tak kala untuk menyadari bahwa jiwa jiwa ini tiada daya dan terasa lemah,  bila sang pencipta mencabut sebuah kenikmatan dan tak berdaya jiwa ini tuk menghadapi dunia .
dan jiwa ini kini mencoba tuk sadar,  bahwa jiwa ini hina dan tak berdaya terkapar di pelukan pengikat kepalsuan alam

          "RENUNGAN "
KITA SEBAGAI UMAT YA
Kebanyakan dari kesenangan jiwa-jiwa  kita
Berpijak pada sesuatu yang nyata oleh mata
Dan cenderung ingkar pada hal yang tidak bisa di rasa
Seakan dicipta hanya untuk sesuatu yang fana
Rela menjadi pelayan nafsu dunia
Kebanyakan dari kesenangan jiwa-jiwa kita......
kebahagiaan hakiki sebagai rasia sang penguasa alam
Kebahagiaan di dunia ini sifatnya sangat sementara.
Kepuasan nafsu seseorang cenderung dirasakan selalu kurang.
Karena itulah nafsu manusia yang dicarinya lebih berorientasikan  pada unsur-unsur kebahagiaan dari harta,derajat kekuasaan, dan alam pikiran sesaat.

10 komentar:

  1. semua yang kita miliki di dunia ini hanyalah sebuat titipan :)
    Nice info

    BalasHapus
  2. iya, walaupun kebahagiaan di dunia ini sangat sementara, tapi itu yg dicari oleh banyak manusia... kebahagiaan instant yg juga tak bertahan lama...

    BalasHapus
  3. ya....
    Dunia ini sudah semakin jahat bro...
    semakin jahat...!

    ngeri jika membayangkannya...

    BalasHapus
  4. Sebuah postingan yg mengingatkan kita utk jangan hanya menurutkan nafsu semata... Nice post.. :D

    BalasHapus
  5. Ya.. hidup ini hanya sementara saja, seyogyanya kita isi dengan hal-2 yg bermanfaat.

    BalasHapus
  6. Mangapa semua yang asyik2, itu yang dilarang..
    Mengapa semua yang enak2, itu diharamkan..
    ha..ha..ha..ha.. itulah perangkap setan..
    ^mode on^ lagunya bang Haji Rhoma Irama, ternyata lagu itu bisa buat bahan renungan buat kita yah.. :)

    BalasHapus
  7. haii,

    perdana nih kesini, ngajakin kenalan sambil follow.. hehehehe....

    salam,

    ninneta

    BalasHapus
  8. syukurlah.. ketika jiwa akhirnya kembali pada fitrahnya...salam kenal sobat

    BalasHapus
  9. akan kita senantiasa bersyukur????

    BalasHapus

InnocentYellSmileWinkCryCoolFrownKissLaughingSurprisedSealedEmbarassedMoney mouthTongue outFoot in mouthUndecided