Saat aku duduk dalam gelapnya malam yang diiringi gerimis yang mengguyur bumi, perasan ku pada malam itu merasa ada sesuatu yang ganjil dan beda dari malam-malam sebelumnya, .namun sebatang rokok, yang menemani pada malam itu.
menepis semua kegundahan yang ada dalam perasaan di hati ini.
malam semakin larut, namun jiwa-jiwa yang rapuh ini seakan ada kekutan besar yang begitu menyatu, dan dua kekutan yang terasa nyata .
Terfikir dalam otak dan memoriku dua kekuatan yang saling mengisi dan berjalan berdampingan dari dalam ketiadaan yaitu, terang dan gelap bersatu saling mengisi silih berganti tanpa harus ada bercampur menciptakan warna-warni kehidupan.
Langit yang hampa dan bersama bumi yang dengan segala aneka macam kehidupan yang ada, Bersama sama saling mengisi kekosongan dan saling isi ketiadaan melalui sang waktu mereka menguasai segala yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah langit.
Terang dan gelap memberikan kehidupan kepada lagit dan bumi dan menoreh kan sejuta tinta cerita pahit getir nya kisah kehidupan di bumi ini, dan daku merasa terang dan gelap merupakan satu kekuatan yang tak tiada satu kemunafikan di dalamnya sehingga memberikan kehidupan dan cinta degan sejuta makna bagi bumi langit menurun kan berjuta benih, degan perantara air hujan dan menyiram dahaga kehidupan di bumi ini.
Tak terasa Sang dewa malam pun terus berjalan mengiringi sang waktu, hembusan nafas pun bercampur mengalir dalam urat-urat nadi didalam jiwa ini.
dongeng kehidupan membentuk untaian-untaian rangkaian indah narasi kehidupan di muka bumi ini pun tertorehkan, dan anak Adam pun tertatih berjalan mengarungi kehidupan dan merasakan hembusan nafas kebebasan dalam kehidupan.
dan tiada jalan lain selain menikmati kebebasan hembusan nafas kehidupan ataukah kebebasan itu akan sirna seiring munculnya ayat-ayat mengharamkanya.
Ataukah seiring munculnya ayat- ayat mengharamkan dibalik nafas-nafas kehidupan ketiadaan yang dianggap aman karena dibalik ketidak mengertian dibalik semua itu.
hal-hal semacam itukah yang kita iginkan, keragu raguan dan ketidak percayan diri untuk mengambil jalan dan keputusan terbentu seiring degan terciptanya ayat-ayat mengharamkan
.manusia boleh memutuskan dan berkehendak, namun semua kebenaran dari segala kehendak dan keputusan hanyalah milik Sang pencipta alam dan isinya
wow, itu nenek" mantep bener minumnya bir
BalasHapuswadduuh itu si nenek bukannya sadar n insyaf, malah nenggak biiir... ingat neeek umurmu sudah uzuur. bertobatlah n perbanyak ibadah.
BalasHapussemanga sekali neneknya ya. bukannya pegang tasbih malah pegang botol. hehehe
BalasHapusuntung bukan nenek saya T^T
BalasHapusbenar sekali kita boleh berharap, tapi keputusan ada pada Allah SWT.
BalasHapusYang mengejutkan dalam postingan kali ini memang foto sang nenek... :D
BalasHapusYa.., manusia merencanakan dan berkehendak, namun keputusan tetap menjadi milikNYA.
BalasHapuskata kata yang sarat akan makna, aku suka :), pengen dech buat kata-kata kayak gini, dirangkai dengan apik :).
BalasHapusthu yang minum capa ?
:D
Ada bebera kemungkinan:
BalasHapus1) Mungkin botol Bir tersebut berisi air putih atau teh, sudah umum orang memakai kembali botol bekas untuk tempat minumanlain.
2) Mungkin juga nenek tersebut sudah tidak jelas pandangannya sehingga gagal membedakan botol minuman biasa dengan minuman keras.
3) Tapi bisa juga, nenek tersebut hanya sekedar mencicipi apa yang cucunya suka tenggak he he he ...
jangan2 cuma botol bir doang ga da isinya :D
BalasHapusdi atas segalanya, saya percaya Dia menyayangi umat-Nya
BalasHapussalam sobat
BalasHapusmenanti di ambang batas kehidupan,,
sip dan cocok banget untuk kita renungkan bersama nich,,
memang segalanya atas kehendak ALLAH SWT,,
kita manusia hanya bisa berharap dan berdoa saja .
photo nenek tuch mantap banget,udach tua masih aza minum bir...
BalasHapusatau cuman ilustrasi al hasil nggak ada air birnya...
hehehhe...